[MADING] New Home New Hope : Apa Kata Mereka?

Apa kata mereka mengenai bergabungnya kampus Mesen dan Tirtomoyo?

Bagaimana kesan pertama ketika rekan-rekan dari Tirto dan Mesen pindah ke kentingan?

Bahagia tentunya karena pada akhirnya kita dapat berkumpul bersama sebagai suatu kesatuan, tetapi juga ada perasaan was-was karena selain sebagai potensi, perpindahan ini juga dapat menimbulkan resiko perpecahan didalamnya apabila kita tidak dapat menyingkapi hal ini secara bijaksana. Saya ingin kita melihat dari sudut pandang lain bahwa setiap prodi, pasti memiliki kekhasannya masing-masing, memiliki kebaikan masing-masing yang melekat pada identitas mereka. Maka harapannya setelah kita berada disatu kampus yang sama, kita bisa saling menularkan kebaikan-kebaikan kita. Akulturasi kebaikan ini haruslah terjadi secara masif. Jangan ragu dan malu untuk belajar pada teman-teman prodi yang lain. Tidak ada yang superior disini, semuanya sama. Dan saya kira, pekerjaan ini bukan hanya milik BEM saja, namun menjadi kewajiban bersama. (Gilang T.P/PresBEM FK)

Seneng banget rasanya rekan-rekan dari kampus mesen dan tirto sudah pindah ke kampus kentingan. Komunikasi sama temen yang beda Prodi jadi semakin mudah. Walaupun mungkin banyak dari teman-teman yang saya belum kenal, setidaknya rasa bahagia bisa ketemu mereka di kantin, ketika jama’ah di masjid, ya paling tidak, ada rasa senang ketika kampus kentingan kita makin ramai dan FK sudah bersatu. Sehinggan tidak iri lagi sama Fakultas lainnya. (Damar I.N/PD15)

Kesan pertama? Seneeeeng bangeett !! Jadi bisa ketemu temen-temen dari Prodi lain tanpa harus karena acara kepanitiaan atau organisasi. Lagian juga mempermudah koordinasi sama teman lain Prodi, jadi tidak perlu mondar-mandir Tirto Mesen lagi deh.. (Yufida R.S/PD)

Kesan pertama pindah ke kentingan, senang karna sudah bisa jadi satu kampus sama Prodi FK lain, lebih terasa menjadi 1 bagian Fakultas Kedokteran. (Dwi A/Psi 15)

Kesan pertamanya, karena isu kepindahan kampus ini sudah ada sejak lama, maka kepindahan kampus dari Mesen ke Kentingan ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu dan menyenangkan karena bisa merasakan atmosfer perkuliahan di kampus pusat, khususnya FK. (Indah K/Psi 15)

Kesan pertama, seperti mahasiswa lainnya, seneng, antusias juga, pengen ngerasa gimana sih kuliah di kampus pusat, yang nggak Cuma sama seprodi aja. Kenapa seneng? Karena jarak dari rumah lebih dekat, jika ada urusan bagian administrasi di FK lebih mudah. Karena tidak bolak-balik kentingan tirto, lebih bisa mengikuti banyak kegiatan lagi yang di selenggarakan di FK. Kesan kedua, pembelajaran lebih efektif karena kita nggak perlu bolak-balik dari tirto kentingan, lebih banyak temen, fasilitas semakin memadai, lebih diperhatikan karena di kampus pusat. (Wulan Y/Keb 16)

Seneng banget karena UKT yang dibayarkan sekarang udah sesuai sama fasilitas yang didapat. Nggak jauh lagi kalo mau ngelab. Trus kelas nya juga lebih nyaman. (Affrita N.F.A/Keb 15)

Alhamdulilah udah jadi satu, sehingga kalo (mantan) anak-anak tirto mau join ke UKM prodi bisa lebih mudah, terus mudah juga kenal prodi-prodi lainnya khususnya kedokteran sama psikologi yang dulunya nggak pernah ketemu padahal satu fakultas. (Grefima/K3 16)

Seneng bisa berbaur dengan teman-teman sefakultas. Lebih dekat jika mau ke mawa pusat, perpus dll. (Patmasari/K3 15)

Senang , karena kita bias kembali ke kampus pusat dan bisa berkumpul dengan 5 prodi lainya di satu FK. Tapi ada sedihnya juga , soalnya di kampus daerah terutama tirtomoyo sudah banyak kenangan jadi kadang sedih teringat kampus daerah. (Liska A/Hip 16)

Mengenai pemindahan kampus ke kentingan saya merasa sangat senang , karena 5 prodi di fakultas kedokteran dapat bersatu tidak hanya menonjolkan jurusan pendidikan dokter saja. Aktivitas perkuliahan pun menjadi lebih mudah di akses seperti ke laboratorium , ke perpustakaan , ke mawa dan sebagainya. Namun setelah menjalani perkuliahan terkadang saya merindukan kampus tirtomoyo , serasa ada yang hilang. (Yeni W/Hip 16)

Keluh kesah yang dirasakan setelah kepindahan ini?

Ada tapi tidak banyak, Palingna Cuma soal parkiran, antrian saat makan di kantin, sama saat mengantri untuk wudhu di Masjid Rahmi. Tapi semua itu gak sebanding dengan kebahagiaan kami akan kedatangannya kalian di kampus Kentingan. hehehe (Damar I.N/PD15)

Yang paling kerasa sih Kantin sama Rahmi jadi super rame bangeet wkwkw berasa ada baksos masal lagi antri makan :D, selain itu nggak ada yang dikeluhkan lagi sih. Kalau tentang parkiran mungkin sudah tidak terlalu dijadikan masalah lagi sih karena kan sudah ada pembagian dan aturan baru juga dari Fakultas, jadi oke ajah buat aku yang tebengers 🙂 (Yufida R.S/PD)

Keluh kesahnya, mungkin lebih ke masalah fasilitasnya ya, soalnya pas satu minggu pertama perkuliahan itu sama sekali belum ada papan tulis maupun LCD, tapi saya juga paham kalau itu karena pemenuhan fasilitasnya bertahap, hanya saja masalah kelas mungkin agak susah karna harus moving class. untuk (+) karna sudah terpusat disatu kampus jadi untuk mengurus sesuatu di dekanat atau mawa jadi lebih dekat, dan kita juga lebih cepat menerima kabar-kabar terbaru di FK tapi untuk (-) karna kampus kentingan itu luas jadi interaksi antar mahasiswa nya juga lebih jarang, kalau dulu waktu di mesen, karena hanya satu tempat yang kecil jadi kita mahasiswa Prodi Psikologi lebih bisa merasakan kekeluargaannya. untuk masalah parkiran saya merasa itu cukup menyusahkan mahasiswa Psikologi, karena tempat parkir yang sangat kecil, kita mahasiswa Psikologi jadi sering kesusahan untuk mendapat tempat parkir di depan gedung Psikologi, karena jika telat sedikit atau sedang ada kelas siang, pasti parkirannya sudah penuh jadi kita terpaksa harus parkir di depan gedung A  yang dirasa sedikit menyusahkan mahasiswa Psikologi karna jika parkir di depan gedung A menjadikan kita harus jalan kaki lumayan jauh ke prodi Psikologi lalu belum lagi kalau ada kelas yang di lantai atas maka harus naik tangga lagi, jadi belum mulai kuliah tenaga sudah habis untuk berjalan kaki dan untuk masalah kantin, sebenarnya kantin sudah cukup bagus, hanya saja karena kantinnya terpusat jadi ketika sedang ramai kita kesusahan untuk menemukan tempat duduk yangg kosong dan harus bersempit sempitan. (Dwi A/Psi 15)

Kuliah di Kentingan membuat akses informasi mengenai kegiatan di kampus pusat yang lebih mudah. Namun, yang menjadi perhatian adalah kesiapan sarana dan prasarana lingkungan kampus yang diperuntukkan bagi mahasiswa Psikologi, seperti kondisi ruang kuliah dan sarana yang belum sepenuhnya siap digunakan, parkir yang jauh dan kurangnya public space (Indah K/Psi 15)

Fasilitas belum cukup memadai seperti parkir dan sarana ibadah. Parkiran kami khususnya kebidanan sangat sempit untuk 3 angkatan kami harus parker di gedung A jika tidak mencukupi, padahal itu cukup jauh dari kelas. Masjid belum bisa menampung mahasiswa, terkadang kami harus sholat di sekre himadan bahkan di kelas. Kantin cukup sempit, kami tidak begitu leluasa memanfaatkan fasilitas tersebut. Kebanyakan dari kami belum tau siapa yang bertanggung jawab untuk masing-masing gedungsehingga jika ada barang ketinggalan di kelas kami bingung harus mencarinya dimana. Kurangnya fasilitas kelas yang kurang memadai ada beberapa kelas yang terlalu kecil untuk menampung mahasiswa, padahal tiap kebidanan tiap satu angkatan dijadikan satu kelas. Tidak adanya papan nama kelas sehingga banyak dosen luar yang bingung bahkan salah masuk kelas. Kantor dosen yang cukup jauh dari ruang kelas apabila ada urusan dengan dosen yang cukup ribet. (wulan Y/Keb 16)

Semangat kuliahnya teman-teman seperjuangan. Banyakin bersyukur kurangi ngeluhnya, setidaknya kondisi kita sekarang sudah lebih baik dari sebelumnya. Fasilitas sudah mengusahakan yang terbaik buat mahasiswanya, kita juga harus memberikan yang terbaik buat fakultas ataupun universitas. (Affrita N.F.A/Keb 15)

Buat temen-temen bersyukur ajalah, lagian ini udah jauh lebih baik daripada dulu. Heheheh (Grefima/K3 16)

Semangat kuliah kawan, walaupun fasilitas belum memadai tapi tetaplah bersyukur (Patmasari/K3 15)

Karena tempat makan dan berkumpul cuma satu dan di pusatkan di basement , jadi di waktu jam makan siang selalu penuh dan kadang tidak dapet tempat , terus kaloo berangkat kuliah lebih dari jam 9 pagi , parkiran banyak yang sudah penuh jadi harus nyari parkiran yang masih longgar dan itu jauh. (Liska A/Hip 16)

Karena gedung lama tak terpakai jadi kotor banyak debunya. Setiap hari harus naik 3 lantai , parkir kalau jam 8 gak berangkat ga dapat tempat dan harus parkir di gedung A yang notaben nya jauh banget kalau enggak harus di pascasarjana yang sering di marahi pak satpam dan trauma nyebrang di perempatan FK karena rame banget ga ada lampu merah nya , kantin juga jauh jadi mending bawa bekal atau puasa sekalian aja deh , mau fotocopy juga jauh. (Yeni W/Hip 16)

Pesan

Marilah kita menurunkan ego masing-masing dan saling bertoleransi karena kita hadir disini bersama-sama sebagai sebuah keluarga. Hidup Mahasiswa !! (Gilang T.P/PresBEM FK)

Kampus kita sudah bersatu nih. Jika kemarin ada kendala geografis, sekarang sudah tidak ada alasan lagi kan untuk tidak bekerja sama dengan maksimal? semoga KBM FK UNS jadi semakin solid dan SATU. Salam sinergis !! (Damar I.N/PD15)

Kesannya seneng bisa sering-sering ketemu sama teman-teman Mesen dan Tirto, jadi bisa saling tegur sapa deh HY J. Untuk pesannya kalau semisal di Kantin sudah selesai makannya dan sudah tidak ada keperluan lagi, bolehlah ya gantian sama teman yang lain <3. Dan tetap semangat walaupun sekarang parkirnya jadi lebih jauh sedikit, gapapa hitung-hitung buat olahraga kan lumayan hehehe 😀 (Yufida R.S/PD)

Untuk temen-teman, walaupun emang masih ada fasilitas yang belum mencukupi, dan walaupun mungkin masih ada yang tidak sesuai harapan ketika pindah jadi satu kampus, tapi kita harus tetep semangat kuliah, karena prestasi itu tidak hanya ditentukan oleh fasilitas mewah, jadi syukuri aja yang udah ada dan semoga ke depannya Fakultas Kedokteran semakin lebih baik. (Dwi A/Psi 15)

Maksimalnya fasilitas kampus merupakan suatu proses, jadi maksimalkan apa yang ada sembari berkontribusi sesuai dengan kemampuan. SEMANGAT!! (Indah K/Psi 15)

Pesan untuk teman-teman : udah ada beberapa fasilitas pembelajaran yang memadai sebisa mungkin lebih banyak berkontribusi untuk kegiatan kampus khususnya di FK sendiri. Sekarang kita 5 prodi udah jadi sekampus, lebih ditingkatkan lagi sosialisasinya antar prodi. Saling menghargai yang dulunya kamous rumah sendiri sekarang buat 5 prodi. Lebih bisa mentaati peraturan yang ada untuk kenyamanan dan ketertiban bersama. (Wulan Y/Keb 16)

Kalo perkulihan belum ada. Mungkin keluhannya akses wifi ke sekre hima-hima belum ada jadi agak sulit kalo lagi rapat dan butuh wifi. (Affrita N.F.A/Keb 15)

Yang jadi masalahnya itu parkiran, jelaslah, di tirto aja parkiran nggak cukup apalagi parkiran sebelah gedung F yang lumayan sempit. Buat yang berangkat mepet jam kuliah, apalah daya yang terpaksa harus parkir ke gedung A dan lari-lari ke gedung F dan itu cukup membuat lemak saya turun. Hahahaha ^^.  AC nya kurang, ruangan udah nyaman, jauhlah sama tirto, tapi panasnya itu masih membelenggu. Apalagi kalo sekelas itu 100 orang. Well, over all ku ngga terlalu kecewa sih, tapi cukup bersyukur aja buat saat ini. Hehehehe (Grefima/K3 16)

Nikmatilah kehidupan baru di kampus baru ini walaupun masih banyak kurangnya . Seenggaknya disini kita bisa merasakan fasilitas yang tadinya sulit untuk di dapat di kampus daerah , di tambah lagi bertemu dengan teman – teman baru selain prodi sendiri di FK kita tercinta. (Liska A/Hip 16)

Dengan Fasilitas yang lebih lengkap semoga kita dapat memanfaatkan nya dengan sebaik – baiknya. (Yeni W/Hip 16)

Semoga dengan menyatunya semua prodi FK di lingkungan yang sama, dapat membawa perubahan-perubahan positif untuk FK dan UNS. (Red)

Psychologi For Humanity on CFD

Psychology For Humanity on CFD

Slamet Riyadi (19/3), Adanya kegiatan Car Free Day di jalan Slamet Riyadi Surakarta, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Seperti jogging, jalan-jalan bersama keluarga, menikmati kuliner, menyalurkan hobi bahkan ada juga kegiatan sosial masyarakat. Psychologi For Humanity merupakan salah satu diantara sekian banyak kegiatan sosial masyarakat yang ada Car free day Sriwedari. PFH adalah kegiatan dari Himpunan mahasiswa Psikologi yang bertujuan untuk mengenalkan psikologi kepada masyarakat dan sebagai media pembelajaran anak-anak. Acara ini dilaksanakan sebulan dua kali dan dimulai sekitar pukul 06.30 hingga 09.00. Dapat dikatakan bahwa acara ini adalah acara rutin dan menjadi salah satu proker dari Himpunan Psikologi FK UNS khususnya divisi Sosial Masyarakat.

Acara ini dimulai dengan senam bersama, kemudian penyampaian materi (psikologi) yang telah ditetapkan dengan bantuan dari divisi Penelitian dan Keprofesian, dan dibuka sesi bermain dengan anak-anak. Materi yang diberikan setiap minggunya berbeda-beda. Acara PFH ini melibatkan anggota dari Sosial Masyarakat Himapsi, Mahasiswa Psikologi, dan masyarakat sekitar. Acara ini terbuka untuk umum maupun mahasiswa yang ingin ikut berpartisipasi. Sasaran utama dalam pemberian materi psikologi ialah orang dewasa.

Seila, salah satu volunteer panitia mengatakan bahwa di acara ini, panitia menyediakan pojok bermain, pojok gambar, dan pojok curhat untuk anak-anak dan orang-orang pada umumnya. Pojok curhat berfungsi sebagai tempat untuk menyosialisakan materi yang bertema psikologi.

Pojok bermain dan menggambar

 

Dengan perkembangan teknologi saat ini, meskipun memiliki sisi positif seperti menambah pengetahuan anak tentang dunia luar, orang tua dituntut untuk lebih protektif. Perkembangan teknologi juga memiliki sisi negatif seperti banyaknya konten yang selayaknya belum pantas diketahui anak.

Sasa, salah satu pengunjung CFD yang merupakan siswi kelas 5 SD di Solo mengakui bahwa dirinya lebih sering bermain dengan gadget dibandingkan permainan tradisional. Karena menurutnya gadget lebih menarik dan hampir semua temannya memilikinya. Namun, orangtuanya juga memberikan batasan kepadanya agar tidak terlalu sering bermain gadget dengan mengijinkannya bermain gadget pada hari weekend saja. (Rss)

Kejuaraan Karate Antar Mahasiswa se-Asia Tenggara “Sebelas Maret Cup X”

Pers Conference Sebelas Maret Cup (23/3)

UKM INKAI (Institut Karate-Do Indonesia) adalah sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa dalam bidang olahraga beladiri khususnya karate. Event Sebelas Maret Cup atau Semar-Cup yang merupakan agenda rutin dua tahunan akan diadakan oleh UKM ini pada Jumat-Minggu (24-26/3) bertempat di GOR Sritex Arena Surakarta, Jawa Tengah.

Kejuaraan ini bertaraf Asia Tenggara dengan title “Southeast Asia Karate University Championship Sebelas Maret Cup X”. Telah diumumkan peserta yang mengikuti acara tersebut sebanyak 361 atlet, dari 60 kontinen. Negara Asia Tenggara yang ikut berpartisipasi dalam event yang masuk dalam serangkaian agenda dies natalis UNS ke-41 ini adalah Brunei Darussalam, Malaysia, dan Timor Leste. UNS sendiri mengirimkan sebanyak 30 atletnya, 14 puteri dan 16 putra.

Roy Wardana, Selaku ketua panitia kejuaraan Sebelas Maret Cup X, mengatakan bahwa tema yang diusung adalah “Karate for Unity in Diversity”, harapan dari tema ini adalah agar acara ini dapat mendorong dan membentuk solidaritas antar karateka khususnya karateka mahasiswa di Asia Tenggara untuk dapat bersatu dalam keberagaman. (Red)

“Bangkitnya Pemuda Pejuang” Grand Opening Kansas SKI FK UNS

Ustadz Burhan Shodiq di Acara Grand Opening Kansas

Sentra Kegiatan Islam (SKI) FK UNS pada Selasa (21/3) pukul 16.00 mengadakan Grand Opening Kajian Selasa Sore (Kansas) di Masjid Rahmi dengan tema “Bangkitnya Pemuda Pejuang” dengan pembicara Ustadz Burhan Shodiq.

Rangkaian acara sore itu adalah pembukaan, safety induction, tilawah, sambutan dari SKI, kajian inti, sesi tanya-jawab, penutupan, dan doa.

Ustadz Burhan Shodiq dalam ceramahnya menyampaikan bahwa saat ini pemuda-pemuda dengan ideologi yang bagus belum menyebarkannya secara serius, namun banyak ideologi-ideologi yang tidak bagus namun disebarkan dengan cara yang serius dan terencana matang. Beliau mencontohkan, akun-akun sosial media yang fokusnya menyebarkan pornografi menggarap hal tersebut dengan sangat serius, sebaliknya banyak pemuda yang memiliki rencana kegiatan yang baik dan benar serta bertujuan untuk kebaikan umat namun belum digarap secara serius. Masing-masing dari kita pasti memperjaungkan ideologi masing-masing, jika ideologinya tidak diperjuangkan maka ideologi lain akan memasuki atau memenuhi dirinya. Diumpamakan dengan gelas, jika tidak kita isi dengan air maka gelas tersebut akan terisi udara.

Ustadz Burhan mengakhir dengan closing statement, Setiap kita adalah pejuang, kita akan diminta untuk memilih apakah kita akan berjuang sebagai pejuang yang melebihkan akhirat atau dunia. (afr)

Artefac 2017 “7000 penonton memeriahkan DIES Natalis UNS Bersama Sheila On 7”

Closing Ceremony ARTEFAC 2017 sukses diselenggarakan dengan mengundang dua artis ternama, Sheila On 7 dan Dipha Barus. Kehadiran dua artis papan atas ini cukup Memeriahkan lapangan parkir Manahan, Solo.

Closing Ceremony ini termasuk rangkaian acara terakhir dari keseluruhan acara ARTEFAC 2017. Sebelumnya telah diadakan lomba basket dan monolog yang dimulai sejak Kamis (2/3) lalu lomba futsal, band dan dance competition yang dimulai sejak minggu (5/3) lalu, dan berakhir di Closing Ceremony pada Sabtu (11/3/2017).

Closing ceremony dimulai sejak pukul 15.30 dengan penampilan dari pemenang-pemenang Lomba Band dan Dance Competition. Setelah itu selepas break maghrib, diisi oleh soloensis,  lalu jam 8 Band asal Jogja yang ditunggu-tunggu ini menghibur penonton dengan lagu romansa nan syahdu. Band yang dipimpin oleh Duta sebagai vokalisnya ini mengawali penampilannya dengan lagu Hingga Ujung Waktu lalu diakhiri dengan lagu Kisah Klasik Untuk Masa Depan.

Sekitar 7000 penonton antusias menikmati musik dari para pengisi acara Artefac 2017 ini, diantaranya adalah Dita dan Azka. “Acaranya bagus. Salah satu acara buat memperingati Dies Natalis UNS ke 41 yang seru banget, apalagi dengan bintang tamu Sheila On 7 dan Dipha Barus. Penontonnya juga rame.” ungkap mereka.

Dengan membludaknya penonton acara ini, Hilmi, CEO Closing Ceremony Artefac 2017 mengaku puas karena jumlah penonton melebihi ekspektasi. Ia mengungkapkan bahwa hal ini disebabkan oleh persiapan rangkaian acara artefac yang dimulai sejak bulan Mei 2016 dan didukung dengan konsep dan target penonton yang jelas.

Sedangkan Ketua umum Artefac 2017, Prata Besto, mengungkapkan bahwa kesuksesan acara ini berdasarkan planning yang matang, pengelolaan SDM yang baik, pengaturan keuangan yang efektif, serta metode pemasaran dan publikasi sesuai ilmu yang didapatnya di perkuliahan. Selain itu, dengan adanya inovasi yang membedakan dengan Artefac tahun lalu juga menjadi poin tambahan untuk kemeriahan Artefac 2017. Selanjutnya, karena acara ini menjadi Annual Event, maka seluruh rangkaian Artefac 2017 ini nantinya akan menjadi tolak ukur dari penyelenggaraan Artefac 2018 yang diharapkan dapat lebih meriah dan melebihi ekspektasi.

Longmarch ArtEduCare Curi Perhatian Pengunjung CFD Slamet Riyadi Solo

Longmarch oleh mahasiswa FKIP UNs

Suasana tidak biasa terlihat di depan gedung CIMB Jalan Slamet Riyadi pada hari Minggu (05/03). Sebuah rombongan longmarch terlihat memadati jalan. Namun, ada yang berbeda dari longmarch ini. Busana yang dikenakan tidaklah biasa. Mulai dari pasukan paskibraka  sampai buto warna warni dapat ditemukan di longmarch ini. Longmarch dilaksanakan sepanjang Jalan Slamet Riyadi dimulai dari depan gedung CIMB Solo.

Ketotalitasan Mahasiswa FKIP UNS dalam melakukan parade

Parade ini dilaksanakan oleh mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret sebagai ajang promosi dan propaganda pameran ArtEduCare (AEC). Busana yang unik dan tidak biasa sengaja dikenakan, untuk menarik minat masyarakat umum.

ArtEduCare (AEC) merupakan pameran yang diselenggarakan oleh Himpunan Prodi Seni Rupa (HIMAPROSER) FKIP UNS. Pameran ini diadakan setiap tahun, dan tahun ini merupakan tahun ke-8 diselenggarakannya ArtEduCare. Namun sebenarnya, tahun ini merupakan kali ke-10 diadakannya pameran setelah sebelumnya berlangsung dengan nama yang berbeda.

ArtEduCare akan dilaksanakan pada tanggal 28 Maret – 1 April 2017 mendatang di Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta.

“Diambil dari nama event ini yaitu Art (seni), Edu (pendidikan) dan Care (peduli). Melalui karya seni, diharapkan para seniman dapat mendidik dan menunjukkan rasa peduli kepada masyarakat,”  tutur Kristian Fajar, ketua ArtEduCare (AEC) ke-8, menjelaskan.

Sebelumnya, mahasiswa prodi Pendidikan Seni Rupa telah melaksanakan berbagai workshop pada berbagai golongan masyarakat untuk melatih dan meningkatkan kemampuan berkarya masyarakat secara umum. Antara lain, workshop kain perca dan sablon di salah satu kampung di Surakarta dan sebelumnya pelatihan membuat kerajinan di SLB, SD, TK, dan panti asuhan.

Acara ini didukung oleh perkumpulan seni se-Jawa. Telah dikonfirmasi, perwakilan dari Brunei dan Singapura juga akan mengikuti rangkaian acara ini. Sasaran dari acara ini merupakan masyarakat umum. Namun, lebih difokuskan pada anak-anak, karena anak merupakan awal dari pembentukan karakter suatu bangsa.

 

[GALLERY] Hari Ketiga SeMarFest

 

Suasana Halaman Depan Rektorat

UNS -1st Sebelas Maret International Festival (SeMarFest) memasuki hari terakhir – hari ketiga, Minggu (5/3/2017). SeMarFest merupakan kegiatan menampilkan kemajuan UNS dalam usianya yang 41 tahun dengan melibatkan semua fakultas dan unit yang ada. SeMarFest menampilkan sejumlah karya riset, produk, pentas seni, serta kuliner.

Pada hari terakhirnya, SeMarFest memulai acara pada pukul 8 pagi dengan pertunjukan dance.
Acara berlangsung dengan diisi berbagai pertunjukan lainnya, seperti Acoustic Music, Acoustic Band, Tarian tradisional, dan sebagainya. (red)

Panggung Utama Depan Rektorat

Stand FK

Stand FIB

Stand FISIP

Stand FKIP

Stand FP

Stand FSRD

Stand FT

Stand UNS Go Kart Team

Stand International Office UNS

Stand UPT Laboraturium Terpadu

Stand UPT Perpustakaan UNS

Semarak Dies Natalis UNS 41: Tingkatkan Kelas Usaha Melalui Pajak

Narasumber Seminar “Mendorong Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Paska Amnesti pajak”.

UNS – Perayaan Dies Natalis Universitas Sebelas Maret ke 41 pada tahun ini semakin meriah dengan terselenggaranya Seminar Nasional yang diadakan atas kerjasama dari LPPM UNS dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), OJK, Bank BRI, BNI, BTN, dan Mandiri. Seminar Nasional ini bertema “Mendorong Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Paska Amnesti pajak”. Ratusan peserta seminar yang terdiri dari Mahasiswa, Dosen, tamu undangan, dan pihak UMKM Solo dan sekitarnya mengikuti seminar nasional yang dilaksanakan Sabtu (4/3) mulai dari pukul 7.30 hingga 12.00 WIB bertempat di Auditotium UNS. Tujuan diadakannya seminar ini diantaranya adalah untuk membantu umkm mengetahui bagaimana mengakses keuangan maupun cara pelaporan keuangan dan mengajak khalayak untuk melaksanakan wajib pajak.

UMKM sangat penting karena setidaknya ada 1 juta UMKM yang ada di Tanah Air. UMKM juga memiliki peran yang besar, diantaranya kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor; penyedia lapangan kerja terbesar, pelaku utama dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Usaha besar dimulai dari usaha mikro kecil lalu menengah dan besar. UMKM menjadi bentuk ikhtiar untuk mengembangkan wirausaha pemula. Pemerintah harus mendukung dengan suku bunga rendah, perijinan murah, hingga kebijakan pajak yang tidak memberatkan sehingga dapat menjadi penopang ekonomi negara.

Prof. Dr. PM Johan Hutagaol menjelaskan tax amnesti adalah kesempatan untuk masyarakat wajib pajak untuk berbenah atau menyelesaikan masa lalu saat belum taat pajak dengan cara sederhana dan biaya murah. Tax amnesti menyambut era keterbukaan keuangan untuk masyarakat global tahun 2018. Instrumen pajak bukan hanya untuk menghimpun APBN, tapi digunakan untuk mengatur tatanan ekonomi kehidupan sosial masyarakat Indonesia termasuk UMKM.

Diterbitkannya PP No. 46 Tahun 2013 bermaksud memberikan kemudahan dan menyederhanakan peraturan pajak sehingga masyarakat Wajib Pajak mudah dalam melakukan kewajiban perpajakannya baik dalam menyetor maupun melaporkan pajak, memberikan pengetahuan tentang perpajakan kepada masyarakat bahwa pajak itu tidak sulit dengan tarif yang sederhana, membayar pajak hanya 1%, mengedukasi masyarakat tentang transparansi dalam melakukan kewajiban perpajakannya, memberikan kesempatan lebih besar kepada masyarakat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan negara.

Dr. Aviliani, SE, MSi menerangkan bahwa tax amnesty pertama diterapkan di India dan menyebabkan perkembangan yang pesat. Indonesia masih memiliki banyak orang yang seharusnya wajib pajak tapi tidak menjadi wajib pajak, perorangan dengan gaji 4,5 juta dan badan usaha dengan omset 0 – 4,8 milyar. Pajak digunakan untuk membuat fasilitas publik, kesehatan, pendidikan dan kesempatan kerja.

Merupakan peran perguruan tinggi untuk mempertemukan antara usaha kecil menengah dan besar untuk keseimbangan yang lebih baik. Sektor yang memiliki kesempatan untuk berkembang adalah e-commerce yang akan tumbuh 10% dan pertanian atau agrikultural yang tidak akan pernah mati. UMKM harus bicara tentang global value, yang akan berdampak bagi Indonesia. Ikut tax amnesti untuk menjadi satu langkah pertama membesarkan usaha. Negara Indonesia bisa tegak berdiri dan menuju cita-cita makmur dan sejahtera bukan hanya urusan pemerintah, melainkan kita bersama diantaranya dengan membayar pajak. (Fat)

Fadhila Balqis Nurfitria, S.Ked Beri Sambutan di Acara Wisuda Periode I 2017 UNS

Sabtu (25/2), Wisuda Periode I Tahun 2017, Auditorium UNS, Solo.

UNS – Universitas Sebelas Maret (UNS) mewisuda 1.689 lulusan pada acara Wisuda Periode I Tahun 2017, di Auditorium UNS, Solo, Sabtu (25/2). Pewisudaan dilaksanakan dua kali yaitu sesi pagi hari dan siang hari. 1.689 wisudawan terdiri dari 369 wisudawan lulusan Pascasarjana, 49 wisudawan lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis, 1.101 wisudawan lulusan Program Sarjana, dan 143 wisudawan lulusan Program Diploma. Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik UNS, Prof. Drs. Sutarno, M.Sc, PhD, sejak berdirinya Universitas Sebelas Maret hingga wisuda kali ini, jumlah lulusan program Doktor, Magister, Dokter Spesialis, Profesi Akuntan, Sarjana, dan Diploma UNS tercatat telah mencapai 162.696 alumni.

Wisudawan Fakultas Kedokteran periode ini terdiri dari 111 wisudawan dari Prodi Pendidikan Dokter, 32 wisudawan dari Prodi Psikologi, 6 wisudawan dari Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 2 wisudawan dari Prodi Bidan Pendidik, dan 1 wisudawan dari Prodi Hiperkes dan Keselamatan Kerja.

Fadhila Balqis N, S. Ked menyampaikan sambutan sebagai perwakilan wisudawan

Fadhila Balqis N, S. Ked sebagai perwakilan wisudawan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran pengajar terutama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang menjadikan dirinya dan seluruh wisudawan lainnya untuk belajar, berkembang, berkarya, mengambil keputusan, mengambil kesempatan, gagal, bangkit, berhasil, dan segala hal yang telah dilalui. Harapan untuk kampus tercinta, semoga UNS berhasil menjadi World Class University yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai budaya nasional, menjadi lingkungan akademis yang dinamis dan terus menerus memperbaiki kualitas pendidikannya. Lebih lanjut ia berpesan agar wisudawan dapat memaksimalkan kebermanfaatan ilmu yang telah didapatkan, mengharumkan almamater dengan karya-karya yang inovatif dan solutif untuk menjawab permasalahan yang ada di masyarakat, bangsa dan negara. Dibalik momen ini menunggu petualangan baru bagi kita semua, mari gunakan bekal yang kita dapat di kampus ini untuk menjawab tantangan yang ada diluar kampus. Apapun profesinya nanti pastikan untuk menjadi penjaga kehidupan. Setiap orang, apapun profesinya adalah penjaga kehidupan apabila bersungguh-sungguh melakukan pekerjaannya dan peka terhadap lingkungan sekitanya. Jadilah penjaga kehidupan karena siapa menjaga satu kehidupan manusia seakan-akan memelihara kehidupan seluruh manusia, dan siapa yang menghilangkan satu kehidupan manusia maka seakan-akan membunuh selurh manusia.

Sambutan Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS

Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor UNS berpesan agar Gelar Kesarjanaan atau Ahli Madya menjadi identitas. Identitas Integelesia, Identitas Kesarjanaan, Identitas Alumni suatu Kampus. Beliau lebih lanjut menjelaskan bahwa dalam kehidupan hanya identitas tidaklah cukup, ada 1 hal lain yang tidak kalah penting yaitu personalitas. Identitas dan personalitas menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Personalitas yang membuat kita berhasil adalah adanya jati diri, menjadi individu yang berkarakter. Orang yang berkarakter dan memilikki Identitas Intelegesi akan berani bertanggungjawab atas pendapatnya sendiri dan berani menolak pertanggungjawaban akan sesuatu yang bertentangan dengan pendapat atau keyakinannya. Personalitas yang merupakan ciri alumni UNS ialah sarjana yang berkarakter UNS, ada 6 budaya yang merupakan ciri khas karakter alumni yaitu berorientasi kepada prestasi dan kepuasan pelayanan, bekerjasama, menjunjung tinggi integritas, berorientasi jangka panjang (visioner), dan berwawasan kemandirian. (red)

Dokumentasi : https://uns.ac.id/id/uns-update/wisuda-uns-kembali-diwarnai-dengan-lulusan-muda-aktif-dan-berprestasi.html

Nantikan Kemeriahan Dies Natalis UNS Ke-41 Bersama ARTEFAC

Pers Conference ARTEFAC UNS 2017

Art and Sport Appreciation by  Economic and Business Faculty of UNS atau lebih dikenal dengan ARTEFAC UNS merupakan suatu serangkaian acara untuk memperingati Dies Natalis UNS ke-41. Acara ini merupakan acara yang selalu ada setiap tahunnya, dan tahun ini telah memasuki tahun ke-4 dengan mengusung tema “Mars in March”.

Kata “Mars” sendiri diambil karena ingin mengusung tema outerspace yang jarang diusung oleh acara-acara lain di UNS. Sedangkan kata “March” merujuk pada bulan dimana acara tersebut terselenggara setiap tahunnya, untuk memberi presepsi kepada masyarakat bahwa ARTEFAC diselenggarakan setiap bulan Maret.

ARTEFAC sendiri memiliki serangkaian acara yang meliputi berbagai perlombaan di bidang olahraga dan seni. Diantaranya adalah kompetisi futsal, basket, dance, monolog, serta band yang diikuti oleh berbagai universitas dan SMA/SMK dari seluruh Indonesia. Kompetisi ini diikuti oleh 16 universitas dan 16 SMA/SMK untuk kompetisi futsal dan basket, 22 universitas dan 10 SMA/SMK untuk kompetisi monolog, 20 tim dance, serta 45 group band. Serangkaian acara tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 2-10 Maret 2017.

Acara puncak sebagai Closing Ceremony rangkaian acara ARTEFAC 2017 dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2017 bertempat di Lapangan Parkir Selatan Stadion Manahan Solo. Acara ini akan dimeriahkan oleh Sheila On 7 dan beberapa artis lokal lainnya. “Alasan kami memilih Sheila On 7 sebagai bintang tamu dalam Closing Ceremony ARTEFAC UNS 2017 karena sesuai dengan hasil survey pasar yang telah kami lakukan. Selain itu, untuk mengangkat nama ARTEFAC UNS ini agar lebih dapat menarik perhatian masyarakat Solo, Jogja, dan sekitarnya,” ucap Prata Besto Eltino, selaku CEO Artefac UNS 2017. (red)

Info seputar ARTEFAC : http://www.artefacfebuns.com