Archetype 6.0: Putus Siklus Berulang

Pameran Seni Archetype 6.0

Event tahunan himpunan mahasiswa psikologi UNS, Archetype 6.0 kembali hadir pada tanggal 21-22 Oktober. Archetype merupakan pameran seni psikologi yang menampilkan karya seni bertemakan kesehatan mental. Pada tahun ini, Archetype mengusung tema Aion yaitu mengenai siklus berulang yang selalu terjadi di kehidupan sehari-hari. Logo Aion dilambangkan dengan logo ular melingkar yang memakan ekornya sendiri yang dinamakan Ouroboros. Hal ini menunjukkan adanya siklus yang terjadi terus menerus dan tidak memiliki ujung. 

Siklus berulang ini dicontohkan dengan anak yang tumbuh dalam keluarga dengan pola asuh keras, akan menjadi orang tua yang keras pula pada keluarganya atau korban perundungan yang menjadi perundung di masa mendatang. Tema Archetype ini juga diikuti dengan slogannya yaitu “Fight It or Accept It, Fear It or Control It”.

Menurut ketua pelaksana Archetype 6.0, Steven Viendy, “Siklus berulang itu memang ada, tapi ngga bisa dilihat secara langsung dan kita kurang menyadarinya. Padahal itu memiliki dampak yang sangat besar pada psikis kita”

Archetype sendiri telah berjalan selama 6 tahun. Setelah dua tahun terakhir dilaksanakan secara daring karena pandemi, tahun ini Archetype memiliki kesempatan untuk dilaksanakan secara luring di Taman Budaya Jawa Tengah selama 3 hari. Pada hari pertama terdapat opening yang menyuguhkan penampilan teater dari Teater ID dan Psycoustic sari Psikologi UNS.

Pameran Archetype tidak hanya menampilkan instalasi karya seni dua dimensi atau tiga dimensi saja, tetapi juga terdapat beberapa media interaktif yang memungkinkan pengunjung mendapatkan pengalaman secara langsung terhadap karya. Salah satu media interaktif yang ada misalnya pengunjung dapat menuliskan trauma maupun harapannya di sebuah kain lalu menggantungnya pada ranting pohon yang tersedia, harapannya pengunjung dapat menjadikan kesempatan tersebut sebagai media katarsis untuk menuangkan atau meluapkan apa yang selama ini terpendam agar dapat sedikit merasa lega.

Lalu terdapat juga kolaborasi seniman, yang melibatkan teman-teman pekerja kreatif di bidang seni yang berdomisili di Solo. Disediakan beberapa stand untuk mempromosikan karya-karya mereka yang dapat dibeli oleh pengunjung. Terdapat stand yang menyediakan jasa gambar wajah oleh Drawing Biasa Aja, melukis menggunakan cat air oleh komunitas Kolcai Solo, merchandise Orang Dengan Gairah Jiwa yang merupakan hasil workshop mencipta bersama masyarakat penyintas gangguan jiwa oleh komunitas All People’s Gallery, dan masih banyak lagi. 

Selain mengadakan galeri seni, archetype 6.0 juga menggelar webinar dan workshop. Webinar tahun ini membawa tema “Chaos Chapter: Can’t You See Me” yang diisi oleh Retno Utari, M.Psi., Psikolog., seorang psikolog klinis yang juga menjalani peran sebagai content creator di sosial media. Sedangkan workshop membawa tema “The Bright Side: Get Out or Get Stuck” yang diisi oleh Gus Minging D.S., Psi., MBA., Psikolog., seorang psikolog dan managing  partner di Biro Konsultan Psikologi Waskita. Kegiatan ini dapat diikuti secara daring untuk webinar dan luring untuk workshop.

Ketua Archetype (Steven Viendy) dan Wakil Ketua Archetype (Pinta Sandita)

“Harapan aku orang-orang yang datang ke Archetype bisa tahu dan aware bahwa sebenarnya ada yang namanya siklus berulang di kehidupan kita sehingga mereka bisa paham dan memutus siklus tersebut”, selain itu Steven juga berharap dari sisi pengalaman, pengunjung dapat merasa senang hadir di Archetype, mereka dapat bermain, mengikuti webinar dan workshop karena Archetype ini berbeda dari pameran-pameran lain. 

Reporter: Fatiah Zahra & Galuh Nurfairuz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *