Membahas Mengenai Stunting di Indonesia – SCORE GOES PUBLIC 4: Reboost oleh CIMSA FK UNS

(01/31/2021), Center for Indonesian Medical Students (CIMSA) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan webinar yang bernama SCORE GOES PUBLIC 4: Reboost yang diadakan via Zoom dan kanal Youtube langsung dan dihadiri oleh lebih dari seratus peserta yang berasal dari mahasiswa berlatar belakang pendidikan kedokteran dan umum. Topik yang diangkat dalam webinar ini adalah mengenai stunting, Tema ini diangkat disebabkan oleh tingginya angka stunting di Indonesia. Topik ini akan dibawakan oleh dua orang pembicara yang berasal dari Non Government Organization (NGO) atau 1000 Days Fund, yaitu sebuah organisasi non pemerintah yang bergerak dengan tujuan untuk mencegah dan mengurangi masalah kesehatan bagi anak di Indonesia.

Pembicara pertama, Muhammad Habib Syahidi, membawakan pengenalan mengenai stunting, yakni sebuah kondisi gagal tumbuh pada balita yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi. Asupan gizi yang memengaruhi potensi terjadinya stunting pada anak dimulai semenjak masa kehamilan, tepatnya selama seribu hari masa kehidupan. Akibat stunting yang paling berbahaya adalah terhambatnya perkembangan otak dan berpengaruh pada kecerdasan anak tersebut, serta berakibat pada daya tahan tubuh yang lemah. Kemudian beliau juga menjelaskan mengenai 6 cara pencegahan yang dikampanyekan oleh 1000 Days Fund, yang terdiri dari tablet tambah darah selama masa kehamilan, memberikan asi eksklusif (tidak memberi konsumsi selain susu), pemberian vitamin A setelah anak berusia 6 bulan, Obat cacing setelah anak bersuia 1 tahun, serta pemberian makanan bergizi semenjak dalam kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Serta intervensi yang dilaksanakan 1000 Days Fund kepada daerah-daerah yang memiliki kasus stunting.

Gerakan 1000 Days Fund berfokus pada pencerdasan kepada ibu-ibu yang bersangkutan dengan menggunakan poster yang bernama Smart Chart serta Smart Blanket, disebabkan kasus stunting berkaitan erat dengan pendidikan atau informasi yang dimiliki ibu. Mereka juga melakukan pendampingan berkelanjutan kepada daerah-daerah yang diberi intervensi dan memantau perkembangan mengenai kasus stunting, pendekatan ini dapat mencegah daerah yang telah berkurang persentase kejadian stunting kembali meningkat. 1000 Days Fund bertujuan untuk memutus lingkaran setan yang disebabkan oleh berkurangnya peluang keberhasilan orang dewasa yang pernah menderita stunting yang berkemungkinan besar melahirkan anak yang berpotensi besar menderita stunting pula.

Pembicara kedua, Velova, menambahkan penjelasan mengenai memberikan tambahan mengenai alasan menjadikan Nusa Tenggara Timur sebagai daerah yang paling sering mereka beri intervensi semenjak 1000 Days Fund mulai bergerak pada tahun 2018. Hal ini disebabkan daerah NTT memiliki akan kejadian yang sangat tinggi menempati posisi kedua tertinggi di Indonesia. Dan berhasil menurunkan angka kejadian dari 23% hingga 15% per tahun 2020.

Kemudian acara ditutup setelah tanya jawab dan pemberian kenang-kenangan oleh penyelenggara kepada pembicara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *