[ARTIKEL LEPAS] Mahasiswa Peduli – Buka Bersama Anak Difabel Se-Surakarta

Untuk apa kita menyibukkan diri, menghabiskan banyak waktu,uang dan tenaga ke kegiatan dalam kampus jika kita masih tidak peduli dengan lingkungan luar? Berikut ini pengalaman Nur Salasah setelah mengikuti buka bersama dengan anak difabel se Surakarta.

Buka bersama anak difabel ini di adakan oleh volunter dari berbagai para pemuda di surakarta.Acara ini berlangsung pada tanggal 25-6-2015, pukul  16.25 WIB di gedung inkubasi UNS,dan dibuka dengan bacaan Al-quran oleh mas Fajar ,dengan keterbattasan yang dimilikinya dia masih bisa untuk membaca quran ,dengan bantuan Al-quran Braille.Lantunan suara di setiap ayatnya menggetarkan hati setiap pendengar yang datang disana.

MC memberikan jargon di acara tersebut ,jargon yang sangat menggugah itu adalah SATUKAN HATI TANPA DISKRIMINASI.Acara berikutnya adalah sambutan dari ketua Laziz UNS,yang telah mendonasikan al-Quran braille kepada seluruh yayasan difabel di surakarrta.yang tak kalah menarik adalah kedatangan dari Dinas sosial dan transmigasi kota Surakarta,yang telah memberikan sambutan yanng berisi “acara ini bertujuan untuk meningkatkan ibadah ,silaturahmi antar sesama.Pemkot surakarta juga berkomitmen melindungi warga difabel ,dalam ruang publik acsebilitas.Dan juga semaksimal mungkin meningkatkan fasilitas difabel”.

Bahkan pihak upsk telah merekomendasikan beberapa alat bantu untuk difabel dengan memberikan kursi roda,alat dengar,dll.Acara selanjutnya yaitu ceramah dari Ustad dr.Hasan al-qudsi.Isi ceramahnya sangat menggugah hati dan menyentuh qolbu.Beliau menyampaikan bahwa  kita harus banyak bersyukur dan tidak boleh merasa minder.Dan jangan pernah menganggap kekuranngan kita adalah kekurangan ,tapi kelebihan yang ada di diri kita.Serta tidak ada halangan untuk mencapai cita-cita tertinggi ,dengan kembali menengok usaha kita.

Salah satu kutipan ayat dari ustad yang sangat terngiang dalam sanubari adalah “abbasa wa tawalla” yaitu mereka yang berwajah masam dan berpaling ,jangan lah kalian semua berbuat yang demikian ,Rasululla SaW didatangi oleh Abudullah bin umi maktum yang kedua matanya buta ,namun beliau tetap menyambutnya dengan wajah ceria,dan tidak membeda-beda kan.Acara terahir selagi menunggu adzan magrib penampilan dari anak anak SLB autis harmoni sangkrah surakarta yang berhasil menyedot rasa kagum para penonton yang ada disana.

– Nur Salasah K3 2014

1 Anak 1 Artikel

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *