Belajar Menjadi Warganet yang Baik dan Menanggulangi Stress bersama Archetype 2.0

Logo Archetype 2.0 (LPM Erythro/Nisa)

Pada hari Sabtu (12/10), pelaksanaan hari kedua rangkaian acara Archetype 2.0 di Taman Budaya Jawa Tengah Surakarat oleh mahasiswa Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Seelas Maret (FK UNS) kembali digelar. Seperti hari sebelumnya, selain pameran seni,  terlaksana dua workshop dalam rangkaian acara Archetype 2.0 hari kedua.

Workshop pertama dilaksanakan pada pagi hari, dengan tema “Heal-Net: Step by Step to Be a Good Netizen,” dengan pembicara yaitu Zahra Noor Eriza, S.I.Kom., M.M (Duta Cerita Habibie Center). Penanggung jawab workshop, Higa, menjelaskan, “Heal-Net itu tentang bagaimana kita menjadi netizen yang baik. Dijelaskan tentang langkah-langkah, bagaimana menjadi netizen yang mengomunikasikan apa yang ia punya ke internet, bagaimana ia memilih informasi secara benar, juga dijelaskan bagaimana media digunakan untuk memanipulasi informasi.” Setelah pemaparan, dilakukan pula simulasi dimana peserta mencoba untuk mengomentari atau menanggapi suatu posting Instagram yang disediakan. Beberapa komentar tersebut kemudian dibahas dalam workshop.

Peserta bersama pembicara Stress 101 (LPM Erythro/Sabrina)

Workshop kedua dilaksanakan pada sore hari dan bertemakan “Stress 101” dengan menghadirkan Laelatus Syifa, S.Psi., Psikolog (dosen Psikologi FK UNS) sebagai pembicara. Secara umum workshop ini memaparkan mengenai apa itu stress, respon-respon manusia menghadapi stress, dan bagaimana cara-cara tepat untuk menanggulangi stress tersebut. Uniknya, sudut pandang yang tidak umum dihadirkan pada workshop ini. Stress biasanya selalu diartikan sebagai hal yang negatif, namun sebenarnya tidak selalu. Stress, dalam tahap tertentu (normal stress) dapat meningkatkan performa dan kemampuan seseorang dalam bidang dan kondisi tertentu. Stress diartikan sebagai tekanan, yang memaksa manusia untuk bertindak, menyesuaikan diri sebagai upaya mengembalikan keseimbangan diri. Namun ketika stress telah mencapai tingkat selanjutnya dan menimbulkan ketegangan, diperlukan keterampilan untuk menanggulanginya.

Donna dan Jesslyn, peserta workshop Stress 101 (LPM Erythro/Sabrina)

Workshop ini berlangsung cukup interaktif, dimana peserta dapat saling berbagi cerita dan berdiskusi kelompok. Cara-cara yang tepat untuk menghadapi stress kemudian juga disampaikan. Di akhir sesi, dilaksanakan simulasi untuk meredakan stress dari cara fisik atau tubuh. Simulasi pertama yaitu simulasi relaksasi dimana peserta dapat melatih mengendalikan nafas untuk menenangkan tubuh. Sedangkan yang kedua adalah grounding, dimana peserta mengimajinasikan seakan-akan masalah dan sumber stress mereka akan runtuh seiring dengan gerakan dan goyangan tubuh yang mereka lakukan. Terakhir, ditekankan pula pentingnya mengenali hal-hal yang membuat kita bahagia, sehingga jika sumber stress datang, kita dapat melakukan hal tersebut untuk mengurangi bahkan menyelesaikan ketegangan yang muncul.

Peserta pun merasa mendapatkan manfaat dari workshop ini. “Karena stress itu umum banget, semua orang mengalami,” menurut Donna, salah satu peserta workshop Stress 101. Peserta lain, Jesselyn, menambahkan “(dengan workshop ini) kita jadi tau sumber stress, cara menghadapi, dan bagaimana solusinya.”

Hari terakhir sekaligus puncak acara Archetype 2.0 jatuh pada hari Minggu, 14 Oktober 2018. Pada hari tersebut akan dilaksanakan Talkshow bertemakan “How to be a Mental Health Agent in Digital Era” yang akan menghadirkan Alfian Rahardjo (Eksekutif Produser CNN Indonesia) dan Farida Hidayati, S.Psi., M.Si (Dosen Psikologi UNS). Tidak hanya itu, Closing Archetype 2.0 juga akan dilaksanakan. (SABRINA/ANISA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *